Search
Close this search box.

Diposting oleh:

IAI TASIKMALAYA MENCETAK SANTRI YANG MASAGI !

Santri merupakan sebutan bagi murid dari Kyai (ulama) yang dididik mental spiritualnya untuk dibekali pengetahuan keagamaan serta bermental kemandirian yang progres baik pendidikannya secara langsung maupun tidak langsung.

 Penamaan Santri yang sudah sangat familar ditelinga seluruh masyarakat Indonesia dengan peran dan fungsi dari santri tersebut mencirikan bahwa negara ini mempunyai benteng yang sangat kokoh dan sebuah simbol islamisasi di Nusantara Indonesia.

 Sejarah mencatat bahwa kemerdekaan Indonesia salah satu faktornya adalah peran santri dan para kyainya. Hal ini mengindikasikan bahwa santri juga merupakan sosok yang sangat fundamental dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Santri yang luar biasa adalah santri yang masagi, artinya santri yang mampu mengejawantahkan kesesuaian antara pikiran, perkataan dan perbuatan serta penyesuaian atau adaptasi dalam berbagai situasi dan kondisi. Dalam hal ini santri mesti mempunyai prinsip Different dan Distingsi yakni, sebuah prinsip untuk menjadikan diri santri berbeda  dan unggul dengan yang lainnya dalam mengarungi sebuah proses kehidupan. Baik unggul dalam bidang keagamaan, umum, teknologi dan lainnya. Serta tentunya terunggul dalam bidang attitude/sikap yang jauh dari sikap ujub, sombong dan rasa jumawa.

Hidup di tengah zaman yang berjiwa (zitgeist) kompleks dan chaos/kacau ini mempersyaratkan santri untuk terus melakukan hal yang positif serta mau terus belajar. Belajar mulai dari yang sederhana dengan cara mengetahui dan mengingat sampai dengan belajar yang memungkinkan berkembang dan lahirnya kreativitas. Inilah yang disebut dengan santri sebagai orang yang berbeda dan unggul dengan yang lain.

Dengan belajar, akan  membuat santri makin merasa atau rasa-rumasa.Santri dituntut untuk merasakan kekurangan diri, merasakan tugas diri sebagai manusia dan khalifah di muka bumi, merasakan diri sebagai hamba Allah swt. yang tugasnya hanya untuk beribadah tidak ada yang lainnya. Artinya seluruh aktivitasnya baik di pondok, di kampus, di sekolah ataupun di masyarakat niatkan untuk beribadah kepadaNYA.

 Sebagai santri juga pasti akan menjadi bagian sejarah di masa depan yang akan meneruskan perjuangan para kiai. Saat generasi telah berganti; saat jatah hidup dimakan usia, saat umur berlalu mengiringi waktu, saat jarak terpaut begitu jauh dengan masa kehidupan saat ini. Saat itulah generasi baru akan bercerita tentang kakeknya, pamannya, bapaknya atau seseorang (yang mungkin itu saya, anda atau kita) yang pernah diceritakan orang kepadanya.

        “Dan begitulah masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)” (Q.S. Ali Imran: 140)

Akhir Desember 2021 STAI Tasikmalaya bermetamorfosis menjadi sebuah Institusi dengan perubahan nama menjadi  Institut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT). Hal ini sebuah modal serta PR yang besar dan tidak hanya untuk civitas akademika, namun bagi seluruh umat Islam pada umumnya. Salah satu tugas dan fungsinya adalah bagaimana institusi ini mencetak generasi muda islami yakni mahasiswa atau para santri yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tentunya melalui sistematika, metode dan model serta pembinaan di dalamnya.

IAI Tasikmalaya dengan visinya menjadikan perguruan tinggi yang unggul dalam tri darma perguruan tinggi sudah semestinya membangun peradaban yang progresif dalam bidang keagamaan dan teknologi disertai dengan akhlak yang mulia. Pembinaan melalui dosen pembimbing, prodi, serta para pimpinan dan seluruh civitas akademika yang maksimal, insyaallah akan menjadikan para lulusan menjadi santri-santri yang unggul dalam setiap bidangnya dan akan bermanfaat bagi umat.

Bagi para santri yang hari ini bisa dilakukan adalah merancang sejarah diri sebaiknya-baiknya. Apa yang kita inginkan menjadi citra diri yang baik dimasa yang akan datang. Perbaiki diri, perbaiki hati dan beramal sholeh sampai mati.

Bagi para kyai, pembimbing desen seluruh pegawai ingatlah bahwa tugas kita ini adalah amanah besar yang telah Allah titipkan kepada kita, berkorban dan berjuanglah demi kemanfaatan serta kemaslahatan umat. Bukan mencari penghidupan di institusi ini , namun menghidupkan lembaga dengan kehidupan yang beradab dan bermartabat.

IAI Tasikmalaya dengan para pendidik dan santrinya yang Insyaallah berbudi, semoga bisa mencetak para santri yang sejati, siap mengabdi, berbakti pada Ilahi rabbi serta bumi pertiwi.

Saya teringat sebuah nasihat; ”Ukirlah kenangan, lukislah sejarah, dan jalanilah hidup dengan cara terbaik. Bagaimana engkau menjalani hidup, begitu pulalah kesan orang-orang disaat kematianmu”.

#IndahnyaDibalikSkenarioTuhan

 Hasbunallah Wani`mal wakil. 

Repository

Repository

Repository IAI Tasikmalaya

LPMP

LPMP

Lembaga Penjaminan Mutu dan Perencanan

LPPM

LPPM

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

P2B

P2B

Unit Penunjang Pengembangan Bahasa

PTI

PTI

Unit Penunjang Teknologi Informatika